Menurut Plato suatu bangsa hanyalah akan selamat hanya bila dipimpin oleh orang yang dipimpin oleh “kepala”-nya (oleh akal sehat dan hati nuraninya), dan bukan oleh orang yang dipimpin oleh “otot dan dada” (arogansi), bukan pula oleh “perut” (keserakahan), atau oleh “apa yang ada di bawah perut” (hawa nafsu)....
Hanya para filosof, yang dipimpin oleh kepalanya,
yaitu para pecinta kebenaran dan kebijaksanaan-lah yang dapat memimpin dengan selamat, dan bukan pula para sophis (para intelektual pelacur, demagog) seperti orang kaya yang serakah (tipe Qarun, “manusia perut” zaman Nabi Musa),
atau tipe Bal’am (ulama-intelektual-penyihi
Plato membagi jenis karakter manusia menjadi 3 :
“Manusia kepala” (para filosofof-cendikiawan-arif
“Manusia otot dan dada” (militer),
dan “manusia perut” (para pedagang, bisnisman-konglomerat)....
Negara akan hancur dan kacau bila diserahkan kepemimpinannya kepada “manusia otot-dada” atau “manusia perut”....
No comments:
Post a Comment